Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2019

Anti logika

Gambar
Pertempuran Badar adalah pertama antara umat Islam melawan musuh-musuhnya. Perang ini terjadi pada 17 Ramadan 2 H. Pasukan kecil kaum Muslim yang dipimpin oleh Nabi Muhammad berjumlah 300an orang bertempur menghadapi pasukan Quraisy dari Mekkah yang berjumlah 1.000an orang. Setelah bertempur habis-habisan, pasukan Muslim menghancurkan barisan pertahanan pasukan Quraisy, yang kemudian mundur dalam kekacauan. Perang tersebut sekaligus menewaskan beberapa pemimpin penting Quraisy, antara lain ialah Abu Jahal . Secara logika, melihat perbandingan jumlah orang, pasukan Muslim kemungkinan besar akan kalah. Jumlah pasukan Muslim cuma sekitar sepertiga dari musuhnya itu. Tetapi ternyata, hidup ini tak selalu bisa dipahami dengan logika. Ada banyak hal sebenarnya yang secara logika tidak mungkin, tetapi bisa saja terjadi. Peristiwa terbelahnya laut saat Musa beserta rombongan dikejar pasukan Firaun , itu sepertinya juga tidak masuk akal, tidak bisa diterima dengan logika. Dengan mem

Tarekat tinggal turu

Gambar
Kewajiban petani adalah nandur ataupun menanam, kemudian memupuk, merawat tanaman tersebut, menghilangkan hama-hama yang dapat mematikan atau mengganggu pertumbuhannya. Segala usaha dilakukan secara maksimal, sedangkan tentang hasil, itu diserahkan urusannya kepada Allah. Pasrah itu menerima keadaan setelah melakukan segala macam usaha bukan diam tanpa usaha, kalau yang seperti itu namanya pasrah bongkokan. Terkadang sebagian orang salah kaprah terhadap pengertian ini. Seperti halnya dalam sebuah cerita, seseorang yang membiarkan keledainya tidak diikat ketika akan ditinggal masuk masjid dengan alasan kalau memang takdirnya keledai tidak akan hilang. Seharusnya diusahakan dahulu , keledai itu diikat terlebih dahulu kemudian baru bertawakal atau berserah diri. Para pemuda Ashabul Kahfi itu telah berusaha maksimal menyelamatkan diri dari orang-orang yang mengejar, kemudian mereka masuk gua dan tidur, atau sebenarnya adalah tertidur. Ketika kita menghadapi masalah dan merasa sud

Belajar, bukan sekolah!

Tuntutlah ilmu dari buaian sampai ke liang lahat. Ini berarti bahwa kewajiban kita belajar adalah sepanjang hayat. Kita bisa belajar dari semua yang ada dalam hidup ini. Belajar dari hal-hal yang sudah kita lewati, yang kita alami. Pengalaman adalah guru yang terbaik. Kita bisa memberikan tanda, membaca pola dan sebagainya, sehingga kita tidak akan terjerumus , tertipu atau mengalami kejadian yang kurang menguntungkan. Selain kita belajar kepada "guru" sebagai perantara. Ayat yang pertama-tama turun adalah "iqra" yang berarti bacalah. Membaca , ini tidak hanya terhadap yang sudah tertulis secara teks. Sebenarnya kita bisa belajar membaca yang tidak tertulis. Segala yang terhampar , tersebar di dunia ini adalah juga ayat-ayat. Dalam kenyataannya , belajar ini diartikan ataupun disamakan dengan sekolah, padahal belajar dan sekolah ini tidaklah sama. Mungkin dalam sekolah kita bisa mengambil beberapa hal yang bisa dijadikan bahan belajar, menjadi hal yang berm