kuwalat pada diri
Kita cenderung lebih punya adab ketika menghadapi orang-orang yang kita anggap orang besar, orang penting dan semacamnya. Misal kaum agamawan, intelektual, penguasa ,pejabat dan lain-lain. Padahal, adab itu tidak cuma kepada orang-orang pada level tertentu. Sebenarnya adab itu kepada semua orang, tanpa memandang siapakah dia . Kita beralasan, kita bisa kuwalat kalau kita tidak hormat ataupun punya adab kepada beliau-beliau tersebut. Yang bisa nguwalati ataupun malati itu bukan cuma orang-orang kelas tertentu saja, setiap yang pernah kita dholimi itu bisa malati. Justru orang-orang yang tidak kita perhitungkan itu yang bisa malati. Kaum sub-altern, gembel dan sebagainya yang kita cenderung meremehkannya. Bisa jadi kekasih-kekasih Nya itu ada di mereka yang tidak pernah kita anggap. Kuwalat bisa diartikan semacam karma buruk yang dapat kita terima karena telah melakukan perbuatan yang kurang baik, meremehkan , mendholimi dan sebagainya kepada orang lain. Secara umum k