Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2019

Sinau ke dalam

Gambar
Atas segala kejadian yang kita anggap kurang baik khususnya yang menimpa diri pribadi, sebaiknya kita tidak menyalahkan pihak lain. Ini bisa dijadikan bahan untuk mengoreksi diri, mengapa semua itu terjadi , apakah ada yang salah atau tidak seimbang dalam kita berperilaku. Segala sesuatu yang terjadi tidak mungkin hanya "kebetulan", mungkin ada pesan yang bisa kita gali dan kita cari supaya kita bisa lebih baik dalam berperilaku dalam hidup ini. Kecenderungannya orang akan menyalahkan liyan dan sedikit yang menyalahkan diri sendiri, atau mengakui bahwa dirinya bersalah. Mungkin karena ego yang menguasai, merasa diri ini penting untuk dihargai , dihormati, tidak boleh disalahkan, tidak untuk dilecehkan. Yang ada adalah kita merasa di atas yang lain, merasa lebih penting.Cobalah kita mulai untuk mengendalikan ego, sedikit demi sedikit, atau kalau bisa kita bunuh ego itu. Ada ungkapan dalam bahasa manca, yang jika diterjemahkan kurang lebih berarti " bakarlah egomu

Buih itu adalah kita

Gambar
Rasulullah berwasiat ; “Kelak, orang-orang kafir menyerbu dan membinasakan kalian...” Seseorang sahabat bertanya, “Apakah karena sedikitnya kami waktu itu?” “Bahkan kalian waktu itu banyak sekali, tetapi kalian seperti buih di atas di lautan! Dan Allah mencabut rasa takut musuh-musuh terhadap kalian serta menjangkitkan di dalam hatimu penyakit wahn.” “Apakah wahn itu?” “Cinta dunia dan takut mati,” (HR. Ahmad, Al-Baihaqi, Abu Dawud). Coba kita amati buih ataupun umpluk itu bagaimana. Buih itu ada berwujud tetapi dia kopong kosong, adanya di permukaan, banyak bergerombol, gampang tertiup angin, terombang-ambing oleh ombak ataupun gelombang dan sebagainya, tidak jauh-jauh dari situ. Kita bisa mengetahui ciri-ciri 'buih' dari apa yang telah tertulis tersebut. Mereka itu biasanya cuma melihat segala sesuatu dari permukaan, tidak kemudian mencari hal-hal yang ada di kedalaman. Dalam ungkapan lainnya mereka cuma melihat kulit tanpa belajar tentang isi.  Kecende